jump to navigation

Ust. Muhammad Kamaluddin As-Sananiry Juni 17, 2008

Posted by hudzayfah in Biografi.
Tags: , , , , , ,
trackback

Ia merupakan seorang ustadz yang dikenal zuhud dan wara’. Kesederhanaan dan kesabarannya sangat patut dijadikan teladan bagi para da’i dimana pun. Ia dilahirkan di Kairo pada tanggal 11 Maret 1918. Pada tahun 1934, ust. Kamal bekerja di departemen kesehatan bagian Penanggulangan Malaria. Namun, pada tahun 1938 ia keluar dan lebih memilih untuk mengajar.

Persentuhannya dengan Ikhwan terjadi pada tahun 1941 dan di tahun sama pula ia resmi terdaftar sebagai anggota Ikhwan. Al-Akh al-Ustadz Ath-Thanthawi berkata mengenai pribadi ust. Kamal bahwa dalam dirinya terdapat pribadi Mush’ab, memiliki sifat yang zuhud, wara’, totalitas, pengorbanan yang luar biasa, dan tawadhu. Ust. Kamal merupakan orang yang sangat rajin bangun pada malam hari dan berpuasa pada hari ini, lalu besoknya tidak. Setelah itu di hari berikutnya ia berpuasa kembali. Bibirnya basah oleh tilawah dan dzinikir yang senantiasa diucapkannya.

Pada tanggal 28 Februari 1954 ust. Kamal bersama ust. Ath-Thanthawi menjadi pemimpin aksi demonstrasi yang menyebabkan ust. Kamal dipenjara selama 19 tahun dari Oktober 1954 hingga Januari 1973 melalui – mengutip istilah ust. Thanthawi – pengadilan lelucon pada tahun 1954. Pemerintah Mesir juga memaksa istrinya untuk menceraikan ust. Kamal dan dikarenakan paksaan negara, istrinya menuruti perintah itu. Setelah perceraian ini, ust. Kamal bertemu dengan Aminah Quthb, adik kandung dari al-Ustadz Sayyid Quthb, pada tahun 1972 dan menikah di sana.

Di penjara, sifat sabar, zuhud, dan wara’ dari ust. Kamal tetap bertahan. Bahkan, ia sering menolak tawaran-tawaran yang membuat kondisinya lebih baik di penjara tersebut karena ia tahu bahwa pada saat ia tergantung pada pemerintah Mesir, justru itu membuatnya takut akan murka Allah. Sehingga dikisahkan ia rela memilih untuk tidak mengganti pakaian dalamnya daripada menerima pakaian dalam yang disediakan oleh pemerintah yang dengannya akan membuat dirinya tergantung kepada pemerintah.

Setelah keluar dari penjara, ust. Kamal menjadi salah satu orang yang berangkat berjihad ke Afghanistan melawan tentara Rusia. Dengan perjuangan yang gigih ia mengerahkan seluruh kemampuannya dan pada tanggal 8 November 1981, ia menemui Rabb-Nya.

Perjuangannya berakhir di usianya yang 54. Namun, keharuman namanya masih terasa hingga kini, mengiringi perjuangan para da’i yang menjadi penerusnya. Penerus kesabaran, zuhud, wara’, totalitas, dan amalannya. Semoga Allah merahmatinya dan memberikan tempat yang baik di akhirat. Serta semoga kita dipertemukan dengannya bersama para da’i dan mujahid di syurga-Nya kelak. Amin.

Wallahu a’lam

Komentar»

No comments yet — be the first.

Tinggalkan komentar